Sebuah studi diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition bahwa ekstrak teh hijau dapat meningkatkan metabolisme dan oksidasi lemak dalam tubuh. Secara teori, para ilmuwan percaya penurunan berat badan disebabkan kandungan kafein yang terdapat pada ekstrak teh hijau. Mereka menyimpulkan bahwa ekstrak teh hijau secara aktif meningkatan metabolisme dan pembakaran lemak serta penurunan berat badan.
Lebih lanjut penelitian menunjukkan dalam ekstrak teh hijau terdapat senyawa Flavonoid yang dapat mengubah cara tubuh menggunakan norepinefrin, suatu hormon yang memonitor berapa kalori yang terbakar. Ketika flavonoid berinteraksi dengan kandungan lain ekstrak teh hijau, lebih banyak kalori yang terbakar sehingga memberikan kontribusi untuk penurunan berat badan.
Bahan lain yang secara aktif memberikan kontribusi untuk penurunan berat badan adalah senyawa catechin polyphenol. Senyawa ini berinteraksi dengan kandungan lain pada ekstrak teh hijau untuk menurunkan berat badan dengan pembakaran lemak serta thermogenesis (suatu proses kehilangan energi dengan panas siang hari).
Studi lain yang dilakukan oleh Universitas Jenewa, penurunan berat badan dengan ekstrak teh hijau dapat membantu pasien tiroid. Menurut ahli diet Lynn Moss, MS, RD, ekstrak teh hijau adalah pilihan yang lebih sehat untuk orang-orang dengan tiroid yang mungkin terlalu sensitif untuk stimulan. Ekstrak teh hijau dapat menurunkan berat badan dengan meningkatkan metabolisme tanpa lebih merangsang kelenjar adrenal.
Hebatnya menurunan berat badan dengan ekstrak teh hijau tidak memiliki efek samping yang merugikan. Berbeda dengan produk herbal lainnya seperti ephedra dan resep obat untuk obesitas, ekstrak teh hijau tidak meningkatkan kecepatan denyut jantung atau meningkatkan tekanan darah. Dalam hal ini, ekstrak teh hijau merupakan alternatif yang efektif dan lebih aman dibanding produk-produk penurunan berat badan lainnya yang dapat mengakibatkan bahaya kepada pengguna.
