Nutrisi Untuk Usia Senja

Nutrisi Untuk Usia Senja
Kondisi pada usia senja 65 tahun keatas biasanya sudah mulai terjadi penurunan dan hambatan kesehatan, hal ini dipengaruhi beberapa faktor, diantaraya karena penurunan fungsi organ dan perubahan komposisi tubuh. Sejalan dengan usianya telah terjadi penyusutan tulang, otot, lemak, penurunan fungsi organ dan beberapa hormon diantaranya sudah menurun aktifitasnya. Maka nutrisi untuk usia senja atau asupan makanan sehat dan bergizi sangat diperlukan.

Di dunia ini tidak ada yang abadi, yang abadi adalah perubahan. Perubahan dari tidak ada menjadi ada, perubahan dari bayi menjadi anak-anak, perubahan dari anak-anak menjadi remaja, dan seterusnya sampai akhirnya menjadi tua. Menjadi tua adalah hal yang wajar akan dialami oleh siapapun, maka yang dapat dilakukan salah satunya hanyalah menjaga agar tetap sehat.

Banyak faktor yang menghambat kesehatan para usia senja tersebut. Untuk menjaga tetap sehat, bugar dan vit, sebaiknya memperhatikan dan mengkonsumsi asupan yang kaya akan:

Protein
Kebutuhan protein sangat penting dan diperlukan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan mencegah penyusutan otot.  Protein banyak terdapat pada  susu, telur, daging, unggas, ikan, kerang, kacang-kacangan, tahu, tempe dll. Pada lanjut usia tidak dibutuhkan protein yang berlebihan karena akan memperberat kerja hati serta ginjal.

Karbohidrat dan Serat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi seluruh tubuh. Sumber makanan yang banyak mengandung karbohidrat antara lain roti, sereal, pasta, wortel dan produk biji-bijian lainnya. Diet tinggi serat dan air juga sangat membantu mencegah sembelit/ konstipati.

Air
Banyak lanjut usia sangat mudah mengalami dehidrasi, kadang-kadang tidak merasa haus. Untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh sebaiknya konsumsi air per hari minimal 1 liter dan maksimal 1,5 liter.

Vitamin B12
Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B12 diantaranya jamur, telur, ikan, kerang, daging, kacang-kacangan dan produk olahan dari susu. Untuk menyerap Vitamin B12  (kobalamin), faktor intrinsik (suatu zat yang dihasilkan oleh lambung secara normal yang mempermudah penyerapan vitamin B12) harus diproduksi oleh lambung lansia yang menderita kekurangan B12, karena mereka memiliki kondisi yang dikenal sebagai gastritis atrofi. Kondisi ini menyebabkan radang perut, pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan faktor intrinsik. Tanpa faktor intrinsik, vitamin ini tidak dapat diserap.

Lemak
Asupan lemak pada lanjut usia sebaiknya dibatasi dengan cara memilih daging tanpa lemak, produk susu rendah lemak dan mengurangi serta membatasi makanan yang digoreng, mengkonsumsi lemak nabati lebih baik dibanding lemak hewani. Dianjurkan mengkonsumsi lemak yang bergugus asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid) misalnya minyak nabati, sedangkan lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh sebaiknya dibatasi.

Zat Besi
Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain daging merah tanpa lemak, daging unggas, sereal, hati sapi, asparagus, bayam, tomat, kentang, labu, kacang-kacangan, kurma dan sayuran hijau.

Seng/ Zinc
Penyerapan zinc pada orang tua biasanya agak kurang baik. Maka konsumsi daging, unggas, ikan, tiram, kuning telur, bayam, jamur, bawang putih, kacang-kacangan dan biji-bijian menjadi pilihan terbaik serta bagian dari diet untuk membantu memenuhi kebutuhan zinc dalam tubuh.

Kalsium
Kebutuhan kalsium pada lanjut usia sekitar 1.500 Mg per hari karena kepadatan tulang mulai berkurang sehingga berisiko menimbulkan pengeroposan tulang (osteoporosis) dan gigi. Para lanjut usia dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium diantaranya susu skim/ susu bubuk tanpa lemak, yogurt, keju rendah lemak, brokoli bisa juga membantu untuk memenuhi persyaratan untuk kalsium pada lansia.

Setiap asupan nutrisi untuk usia senja sangat diperlukan dan diperhatikan, harus semangat dan tetap aktif, berusaha diet seimbang serta senantiasa berpikir positif untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi sehat, bugar dan prima.

Postingan terkait: